Minggu, 01 Januari 2012

BILA SAYA MENJADI GURU DI PELOSOK INDONESIA

Topik tulisan saya kali ini adalah tentang jika saya menjadi guru di daerah desa tojo yang terletak di kecamatan tojo, kabupaten tojo una – una, provinsi sulawesi tengah. Disini saya akan berandai andai jika saya menjadi guru di daerah terpencil itu lalu dalam tulisan saya kali ini saya akan melaporkan bagaimana kondisi daerah yang saya tuju, lalu rencana kerja apa saja yang saya lakukan, dan hasil dari tugas saya sebagai guru pada daerah tersebut.


1. Laporan kondisi daerah

topografi

Sebelum saya menjelaskan tentang daerah tujuan saya sebagai guru saya akan menjelaskan tentang pulau sulawesi, yaitu pulau tempat daerah tujuan saya. Sulawesi merupakan pulau terbesar ke 4 di indonesia dengan luas 227.654 km2 karena besar nya pulau ini maka di dalam pulau tersebut masih banyak daerah terpencil yang belum di jamah banyak orang.

Salah satu tempat terpencil yang belum terjamah banyak orang di sulawesi adalah desa tojo. desa tojo Adalah daerah yang terletak di kecamatan tojo, kabupaten tojo una – una, provinsi sulawesi tengah yang di huni oleh suku kaili. Suku kaili adalah suku yang secara turun-temurun tersebar mendiami sebagian besar dari Provinsi sulawesi tengah.

Keadaan alam disini tidak jauh berbeda dengan keadaan wilayah sulawesi lainnya yaitu banyak bentangan pegunungan yang rapat seperti pegunungan tokolekayu, pegunungan verbeek, pegunungan tinabea, pegunungan pampangeo, pegunungan fennema, dan pegunungan batui. Sebagian besar pegunungan itu mempunyai lereng – lereng terjal dengan kemiringan di atas 45 derajat. 

gambar kabupaten Tojo Una Una :


Adat istiadat

Seperti yang kita ketahui masyarakat di desa tojo adalah masyarakat yang berasal dari suku kaili. Mata pencaharian utama masyarakat Kaili adalah bercocok tanam disawah,diladang dan menanam kelapa. Disamping itu masyarakat suku Kaili yang tinggal didataran tinggi mereka juga mengambil hasil bumi dihutan seperti rotan,damar dan kemiri, dan beternak. Sedang masyarakat suku Kaili yang dipesisir pantai disamping bertani dan berkebun, mereka juga hidup sebagai nelayan dan berdagang antar pulau ke kalimantan.

Pada jaman dahulu kebiasaan suku kaili adalah penyelenggaraan upacara adat biasanya dilaksanakan pada saat pesta perkawinan (no-Rano, no-Raego, kesenian berpantun muda/i),pada upacara kematian (no-Vaino,menuturkan kebaikan orang yg meninggal), pada upacara panen (no-Vunja, penyerahan sesaji kepada Dewa Kesuburan), dan upacara penyembuhan penyakit (no-Balia, memasukkan ruh untuk mengobati orang yg sakit); pada masa sebelum masuknya agama Islam dan Kristen, upacara-upacara adat seperti ini masih dilakuan dengan mantera-mantera yang mengandung animisme.

Setelah masuknya agama Islam dan Kristen, pesta perkawinan dan kematian sudah disesuaikan antara upacara adat setempat dengan upacara menurut agama penganutnya. Demikian juga upacara yang mengikuti ajaran Islam seperti: Khitan (Posuna), Khatam (Popatama) dan gunting rambut bayi usia 40 hari (Niore ritoya), penyelenggaraannya berdasarkan ajaran agama Islam.

gambar suku kaili :




2. Rencana kerja sebagai guru

Pelajaran yang saya ajarkan

Pelajaran yang saya akan ajarkan pada anak anak suku kaili disini adalah pelajaran paling dasar dahulu seperti cara belajar membaca, cara belajar menghitung dan cara belajar menulis untuk membantu program pemerintah yaitu menghilangkan buta huruf dan buta angka di kalangan anak - anak ini.

Jika sang anak sudah pandai dan mahir untuk membaca dan menghitung saya mulai mengajarkan tentang kewarganegaraan untuk mengembangkan rasa nasionalis dan mengajarkan cara berhubungan antar masyarakat dengan baik pada mereka semua. dan saya mulai mengembangkan kemampuan membaca dan menulisnya lewat pelajaran Bahasa Indonesia dengan sistem yang lebih kompleks begitu pula pada perkembangan menghitung mereka saya akan kembangkan lagi lewat pelajaran matematika.

Selain dari pengembangan kemampuan akademik mereka saya juga mengembangkan kemampuan kreatif dan rohani pada anak agar kelangsungan kebudayaan adat istiadat mereka tetap lestari dan menyadari nilai nilai agama yang ada.

Tentang pelajaran yang saya ajarkan

Semua pelajaran yang saya berikan pada anak anak disini mempunyai tujuan dan maksud tertentu. Misalnya pada perkembangan kemampuan membaca dan menulis yang saya kembangkan pada pelajaran Bahasa Indonesia bertujuan agar sanga anak dapat menggunakan kemampuan membaca dan menulis untuk berhubungan dengan dunia luar di luar desanya agar perkembangan desa makin pesat.

Lalu pada kemampuan menghitung yang saya kembangkan lewat pelajaran matematika bertujuan agar si anak mempunyai bekal jikalau mereka nantinya bisa menjadi seorang yang bergerak pada usaha jual/beli agar mereka mampu mengembangkan usaha nya itu lewat kemampuan berhitung nya.
Pengembangan kemampuan kreatifitas dan rohani bertujan agar jika sudah besar si anak nanti nya mempunyai bekal untuk menjadi seorang wiraswasta sebagai mata pencaharian nya. Pengembangan ilmu rohani agar si anak dapat memahami nilai nilai agama agar menjadi orang yang lebih baik dari sebelumnya.

Cara mengajar

Cara mengajar saya yang saya terapkan pada anak – anak suku kaili yang pertama saya akan belajar bahasa dari suku kaili yaitu bahasa ledo agar komunikasi saya dengan anak – anak ini berjalan dengan lancar dengan intensitas sesering mungkin agar mereka mengerti pelajaran yang saya sampaikan. Lalu saya akan belajar seputar adat istiadat dan kebiasaan mereka agar saya tidak melanggar norma – norma dan peraturan adat yang berlaku pada suku tersebut.

Pembelajaran secara mandiri akan saya terapkan pada anak – anak ini Karena keterbatasan fasilitas pendidikan, untuk itu saya harus bisa mengembangkan dan menyusun perencanaan pembelajaran secara mandiri. Supaya saya tidak selalu tergantung dengan fasilitas. Hal ini dapat saya terapkan dengan meminimalkan fasilitas belajar mengajar. Semua yang tersedia di alam sekitar dan lingkungan sekolah harus bisa saya manfaatkan sebagai media pembelajaran.


3. Hasil yang diharapkan setelah tugas sebagai guru sudah selesai

Hasil terhadap anak – anak didik

Hasil yang saya harapkan dari anak didik yang saya ajar adalah anak didik saya dapat mengerti pelajaran yang saya berikan lalu anak didik saya dapat menerapkan ilmu yang saya berikan dan kehidupan sehari hari mereka untuk mambuat mereka menjadi manusia yang lebih baik lagi. Yang paling terpenting mereka dapat mengamalkan ilmu yang saya bagikan kepada teman – teman di sekitar nya agar mereka yang belum belajar mendapat kesadaran untuk belajar dan menumbuhkan kesadaran penting nya pendidikan bagi mereka.

Hasil bagi masyarakat sekitar

Hasil yang saya harapkan pada masyarakat sekitar adalah masyarakat sekitar dapat sadar lebih akan pentingnya pendidikan bagi mereka dan makin banyaknya orang tua yang menyuruh anaknya untuk bersekolah dan belajar. Karena pendidikan di sini berguna untuk membangun kemajuan desa dan meningkatkan taraf kehidupan masyarakat sekitar karena selain bertani dan melaut mereka dapat mencoba usaha lain seperti berwirausaha.

Hasil bagi diri saya

Hasil yang saya harapkan bagi diri saya sendiri adalah saya jadi lebih peduli dengan keadaan orang di daerah terpencil dan di sekitar saya, karena banyak orang – orang yang belum beruntung yang belum bisa menikmati pendidikan seperti saya di daerah terpencil disana. Dan saya berharap juga dapat menjadi manusia yang lebih baik lagi dan dapat menjadi manusia yang bermanfaat bagi orang banyak.



Sumber gambar :
ptbg.sulteng.go.id
google.co.id