Sabtu, 30 Maret 2013

TUGAS PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN


WAWASAN NUSANTARA
POTENSI KELAUTAN INDONESIA

PENDAHULUAN

Negara Indonesia memiliki wilayah laut sangat luas 5,8 juta km2 yang merupakan tiga per empat dari keseluruhan wilayah Indonesia. Di dalam wilayah laut tersebut terdapat sekitar 17.500 lebih dan dikelilingi garis pantai sepanjang 81.000 km, yang merupakan garis pantai terpanjang kedua di dunia setelah Kanada. Fakta fisik inilah yang membuat Indonesia dikenal sebagai negara kepulauan dan maritim terbesar di dunia.

Selain peran geopolitik, wilayah laut kita juga memiliki peran geokonomi yang sangat penting dan strategis bagi kejayaan dan kemakmuran bangsa Indonesia. Sebagai negara kepulauan dan maritim terbesar di dunia, Indonesia diberkahi Tuhan YME dengan kekayaan laut yang sangat besar dan beraneka-ragam, baik berupa sumberdaya alam terbarukan (seperti perikanan, terumbu karang, hutan mangrove, rumputlaut, dan produk-produk bioteknologi); sumberdaya alam yang takterbarukan (seperti minyak dan gas bumi, emas, perak, timah, bijih besi, bauksit, dan mineral lainnya); energi kelautan sepertipasang-surut, gelombang, angin, dan OTEC (Ocean Thermal Energy Conversion); maupun jasa-jasa lingkungan kelautan seperti pariwisata bahari dan transportasi laut.

Oleh karena itu, pada makalah ini dibahas mengenai pentingnya pengembangan potensi dan sumber daya kelautan yang optimal bagi peningkatan kesejahteraan bangsa Indonesia. Pengembangan kelautan tersebut diawali dengan adanya isu-isu permasalahan yang ada dan ditindaklanjuti dengan upaya pengelolaan kelautan dengan menggunakan prinsip-prinsip pengelolaan yang berkelanjutan, terpadu, desentralisasi pengelolaan, pemberdayaan masyarakat dan kerjasama internasional.

Rumusan Masalah

1.      Potensi kelautan apa saja yang ada dan dapat di kembangkan di Indonesia ?
2.      Apa saja tantangan dan masalah yang ada dalam kelautan Indonesia?
3.      Bagaimana cara kita untuk melestarikannya?

Tujuan Penelitian

1.      Untuk mengetahui apa saja potensi kelautan yang kita miliki
2.      Untuk mengetahui apa saja tantangan dan masalah kelautan kita & mencari solusinya
3.      Untuk mengetahui bagaimana cara pelestariannya untuk kita jaga bersama




PEMBAHASAN
A.    Potensi Kelautan Indonesia
Laut Indonesia memiliki luas lebih kurang 5,6 juta km 2 dengan garis pantai sepanjang 81.000 km, dengan potensi sumberdaya, terutama perikanan laut yang cukup besar, baik dari segi kuantitas maupun diversitasnya. Selain itu Indonesia tetap berhak untuk berpartisipasi dalam pengelolaan dan pemanfaatan kekayaan alam di laut lepas di luar batas 200 mil laut ZEE, serta pengelolaan dan pemanfaatan kekayaan alam dasar laut perairan internasional di luar batas landas kontinen.Nampak bahwa kepentingan pembangunan ekonomi di Indonesia lebih memanfaatkan potensi sumberdaya daratan daripada potensi sumberdaya perairan laut.
Dalam sektor perikanan Indonesia memiliki potensi yang sangat besar. Potensi sumberdaya perikanan baik perikanan tangkap, budidaya laut, perairan umum dan lainnya  diperkirakan mencapai  US$ 82 miliar per tahun. Potensi perikanan tangkap mencapai US$ 15,1 miliar per tahun, potensi budidaya laut sebesar US$ 46,7 miliar per tahun, potensi peraian umum sebesar US$ 1,1 miliar per tahun, potensi budidaya tambak sebesar US$ 10 miliar per tahun, potensi budidaya air tawar sebesar US$ 5,2 miliar per tahun, dan potensi bioteknologi kelautan sebesar US$ 4 miliar per tahun. Potensi tersebut masih dari sumdaya alam belum termasuk produk lebih lanjut.
Perikanan juga memberikan lapangan kerja yang tidak kecil. Sektor perikanan mampu menyerap tenaga kerja langgung sebanyak 5,35 juta orang yang terdiri dari 2,23 juta nelayan laut,0,47 juta nelayan perairan umum,dan 2,65 juta pembudi daya ikan. Sedangkan orang yang bergantung pada sector perikanan dari hulu (penangkapan dan budidaya) sampai hilir (industry, perdangan, jasa,dll) cukup banyak yaitu 10,7 juta.
Berdasarkan data Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) nilai ekspor perikanan Indoneisa dari tahun ketahun cenderung meningkat. Ditahun 2009 nilai ekspor perikanan Indonesia mencapai 2,5 millar USD dan ditahun 2010 meningkat menjadi 2,8 millar USD. Selain itu angka konsumsi ikan perkapita Indonesia juga semakin meningkat. Ditahun 2009 konsumsi ikan masyarakat Indonesia mencapai 29, 08 kg perkapita/thn dan meningkat ditahun 2010 menjadi 30, 48 kg perkapita/thn. Hal ini menunjukkan bahwasanya masyarakat Indonesia sadar akan pentingnya kebutuhan protein khususnya hewani.
Perikanan kedepan
Pengendalaian illegal fishing oleh kapal asing harus segera ditangani. Jika tidak akan menjadi masalah yang pelik. Pemerintah sudah selayaknya meningkatkan keamanan daerah perairan. Dengan meningkatkan armada laut untuk menjaga keamana perairan Indonesia akan mampu mengurangi adanya Illegal Fishing. Selain itu pemerintah bersama masyarakat (nelayan) diharapkan dapat bekerjasama dalam mengahalau setiap tindakan yang menjurus kepada kerugian negara oleh negara asing. Dengan adanya kerjasama tersebut maka diharapkan sumberdaya yang dimiliki Indonesia dapat dinikmati oleh bangsa Indonesia sendiri. Masih rendahnya armada laut yang beroperasi dilaut lepas harus ditingkatkan.
B.     Tantangan dan Permasalahan
Berbagai potensi yang dimiliki Indonesia yang sangat besar  tersebut sanggupkah pemerintah bersama rakyat mengelolanya menjadi suatu kekuatan besar. Mungkin itu adalah pertanyaan menggelitik yang seharusnya dapat kita jawab. Masalah sanggup atu tidak itu sebenarnya tergantung yang mengelola.
Beberapa tantangan yang muncul ditengah potensi perikanan yang dimiliki Indonesia seperti adanya Illegal Fishing, harga Ikan yang rendah, rendahnya mutu hasil perikanan. Menurut pandangan penulis Illegal Fishing merupakan masalah laten yang dihadapai bangsa ini. setiap tahun, sumberdaya kita di bombardir Negara lain. Mereka dengan sengaja mencari ikan diperairan Indonesia. Dengan menggunakan peralatan yang lengkap dan kapal yang besar mereka menjarah sumberdaya alam diperairan Indonesia. Jika ini terus dibiarkan, bukan tidak mungkin sumberdaya yang dimiliki Indonesia akan semakin berkurang.
Pada tahun 2010, dari 590.352 kapal ikan Indonesia, hanya 6.370 unit kapal (kurang dari 2%) yang tergolong modern (kapal motor berukuran di atas 30 GT). Sedangakan kapal motor yang beroperasi sebanyak 155.992 unit (26%). Selebihnya, 238.430 unit (40%) berupa perahu motor tempel (outboard motor) dan 189.630 unit (32%) berupa perahu tanpa motor yang hanya menggunakan layar dan dayung (KKP, 2010). Berdasarkan data tersebut maka sumberdaya yang dimiliki Indonesia tak dapat dimanfaatkan dan dilkelola dengan maksimal oleh para nelayan. Dan yang sangat fatal, malah Negara lain yang memanfaatkannya.
Adanya rantai perekonomian yang masih di kuasai dan dikendalikan oleh tengkulak dan para juragan membuat harga ikan tidak stabil dan bahkan kadang sangat rendah. Rendahnya harga ini, ditengarai permainan tengkulak yang telah mengakar sejak turun-temurun. Ditambah lagi tidak adanya peran pemerintah dalam menstandarkan harga untuk melindungi nelayan maupun pembudidaya menjadikan nelayan menjadi objek yang selalu dirugikan. Walaupun sekarang di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) telah diterapkan penjualan hasil tangkapan dengan cara pelelangan namun belum memberikan dampak yang signifikan. Ikan-ikan yang berkualitas rendah dihargai seadanya. Sehingga para nelayan menjadi merugi karena hasil penjualan tidak cukup untuk menutup biaya penangkapan (produksi).
Kebijakan kementerian kelautan dan perikanan (KKP) yang baru yaitu Industrialisasi perikanan menjadikan dilema dikalangan para pelaku usaha kecil (nelayan dan pembudidaya). Kebijakan tersebut menegaskan bahwasanya adanya kegatan perikanan dari hulu (nelayan dan pembudidaya) ke hilir (pengolahan dan pemasaran) yang merata. Kebijakan Industrialisasi Perikanan ini memaksa adanya suplai bahan baku yang kontinyu dari hulu untuk kegiatan pengolahan. Sumberdaya alam di laut yang tidak menenu dan minmnya armada perikanan yang dapat menjangkau untuk eksploitasi laut lepas mengakibatkan suplai bahan baku tidak stabil. Ditambah lagi banyaknya perairan di Indonesia yang mengalami over fishing. Maka dari itu pemerintah melakukan kebijakan import bahan baku dari negara-negara lain.


C.    Upaya Pelestarian Laut di Indonesia

Tanah air kita terkenal subur dan kaya. Kekayaan alamnya sangat melimpah, baik yang ada di dalam bumi maupun di atas permukaan bumi, termasuk di lautan. Hasil laut yang sangat penting adalah ikan, yang sangat banyak ragamnya. Selain ikan, juga kita dapatkan mutiara.
Bahkan di dasar laut terdapat pula minyak bumi dan timah. Sekarang banyak dilakukan penambangan minyak bumi dilakukan di laut (dilepas pantai).
Berbagai usaha yang dapat dilakukan bangsa Indonesia dalam upaya pelestarian laut, antara lain sebagai berikut :

1. Larangan Membuang Limbah Industri ke Laut
Pembuangan limbah industri yang bercampur dengan bahan-bahan kimia ke laut akan mengakibatkan punahnya kehidupan di laut bahkan dapat mengancam tidak terciptanya kembali kehidupan di dalamnya jika intensitas pembuangannya sudah melewati batas. Dalam hal ini, perhatian pemerintah benar-benar dibutuhkan.

2. Pencegahan Polusi Air Laut
Kapal-kapal yang membuang bahan bakar seenaknya dan juga tumpahan minyak dari kapal tanker dapat menyebabkan polusi air laut. Karena adanya polusi tersebut, ikan dan burung-burung yang mencari makan di laut dapat mati. Ikan-ikan itu mati kekurangan oksigen karena permukaan laut tertutup tumpahan minyak. Adapun burung-burung pemakan ikan juga dapat mati karena terjebak gumpalan minyak mentah yang lengket sehingga tidak dapat terbang.

3. Larangan Penggunaan Bahan Peledak untuk Penangkapan Ikan
Penangkapan ikan dengan menggunakan bahan peledak dapat merusak lingkungan laut. Ikan besar dan kecil dapat mati semua karena penggunaan bahan peledak. Belum lagi kerusakan karang yang ditimbulkannya dapat menyebabkan ikan tidak memiliki tempat untuk berkembang biak.

4. Mengadakan Reboisasi Pantai
Tanah-tanah yang gundul di sekitar pantai sangat mengancam kelestarian lingkungan. Erosi pantai dapat melebar sampai daratan. Untuk itu kawasan pantai pun perlu reboisasi, yaitu dengan cara penanaman pohon bakau. Upaya ini dilakukan untuk mencegah abrasiatau pengikisan terhadap daerah pantai. Selain berfungsi sebagai penahan air laut yang mengancam daratan, hutan bakau sangat baik untuk berbiak berbagai jenis ikan.



5. Melakukan Transplantasi Karang        
Transplantasi karang ini sangatlah membantu dalam memperbarui atau mengganti karang-karang yang sudah rusak sehingga dapat melestarikan organisme-organisme di dalamnya.

6. sosialisasi pada masyarakat
Dalam hal ini, kerjasama pemerintah dan Masyarakat sangat dibutuhkan agar program ini dapat terlaksana, sehingga masyarakat bisa mengetahui bahwa lingkungan laut yang lestari dan sehat dapat menghasilkan ikan yang berlimpah.


KESIMPULAN

Indonesia merupan Negara kepulauan terbesar di dunia dengan luasnya kelautan yang kita miliki. Berdasarkan berbagai potensi perikanan Indonesia  dan peluang yang dapat dicapai maka sudah selayaknya pemerintah menitik beratkan pembangunan perikanan demi kesejahteraan bangsa. Potensi perikanan yang mencapai 82 millar U$D yang dimiliki negara ini, jika dikelola dengan baik, bertanggung jawab dan berkelanjutan akan mampu menjadi tulang punggung perekonomian nasional. Diharapkan dengan pembangunan perikanan yang berkelanjutan mampu mendongkrak perekonomian nasional dan mengentaskan rakyat dari garis kemiskinan.
Mengenai tantangan dan permasalahan yang ada pada kelautan kita marilah kita sebagai warga Negara Indonesia bersatu berusaha untuk mencegah dan menjaga kelautan kita dari pihak pihak yang tidak bertanggung jawab yang seenaknya saja merebut kedaulatan dan potensi sumber daya yang kita miliki. Pemerintah pun sebagai pemimpin harusny lebih tegas dalam menangani permasalahan ini, mengingat betapa luas dan kayanya sumber daya yang kita punya.
Pelestarian terhadap potensi kelautan kita pun harus kita jaga dengan baik, agar potensi – potensi yang kita miliki tidak habis dan punah. Disini peran pemerintah dan kesadaran masyarakat akan kelestarian potensi kelautan kita amatlah penting. Jangan sampai ada cerita potensi yang kita miliki habis karena keserakahan kita yang terus menerus mengeruk potensi ini tanpa berfikir untuk melestarikan dan memperpanjang masa hidupnya.


 SUMBER :
http://azrykla.blogspot.com/2012/05/upaya-pelestarian-laut-di-indonesia.html
http://ekonomi.kompasiana.com/agrobisnis/2012/06/16/sumber-daya-perikanan-sebagai-tulang-punggung-perekonomian-indonesia-465075.html