JAKARTA,
KOMPAS.com — Seorang
pramugari menjadi korban kekerasan fisik yang dilakukan pejabat Pemerintah
Provinsi Bangka Belitung hanya karena meminta pelaku mematikan ponsel saat
pesawat akan mengudara.
Pramugari
maskapai penerbangan Sriwijaya Air bernama Nur Febriani pun melaporkan tindakan
Zakaria Umar Hadi, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Daerah
Provinsi Bangka Belitung, itu ke Polsek Pangkalan Baru, Bangka, Rabu (5/6/2013)
pukul 20.00 WIB.
Ditemui di
Bandara Depati Amir, Bangka, pramugari yang akrab disapa Febby ini mengaku dua
kali dipukul Zakaria. Ia menduga pemukulan dilakukan karena ia menegur Zakaria
supaya mematikan ponselnya di dalam pesawat yang hendak take-off di Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta.
"Sebelum
saya menegur, rekan sesama pramugari lainnya juga sudah menegur. Karena saat
itu pesawat sudah siap untuk terbang dari Jakarta menuju Pangkal Pinang. Tapi
saat saya menegur dengan bahasa yang menurut saya sudah sopan, bapak-bapak yang
belakangan pejabat di Provinsi Bangka Belitung itu malah marah-marah. Bahasanya
kasar dan tidak sopan," tutur Febriani.
Saat
pesawat SJ 078 mendarat di Pangkal Pinang lebih kurang pukul 19.30, Febriani
mendadak dipukul dari samping. Pesawat itu merupakan penerbangan terakhir untuk
rute Jakarta-Pangkal Pinang.
"Saya
dipukul menggunakan koran yang digulung, yang ukurannya hampir sama dengan
kepalan tangan. Sesudah dipukul pertama kali, saya mencoba lari. Tapi dikejar
lalu didorong. Setelah itu saya dipukul lagi. Pukulan itu mengenai telinga dan
ada bekas memarnya di balik telinga," kata Febriyani.
Diperoleh
informasi, Zakaria, yang juga dimintai keterangan oleh polisi pada saat yang
sama, mengaku bahwa pihaknya sudah diperlakukan tidak sopan sebagai penumpang.
"Saya
ini kan penumpang, saya ini beli tiket pakai uang, dan seharusnya penumpang itu
adalah raja," ujar seorang petugas di Polsek Pangkalan Baru, mengutip
keterangan Zakaria.
Sampai
berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pihak maskapai Sriwijaya
dan Zakaria. Sementara itu, Febriani dikabarkan sudah tiba kembali di Jakarta,
Kamis pagi. (Celestinus Trias HP)
Editor : Tri Wahono
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar